Friday 2 February 2024

Sound of Love

Ciri orang yang beriman adalah memperkenan hati Allah. Ini berarti hidup sesuai harapan Allah

Ibrani 11: 6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Monday 29 January 2024

Sound of Love

Menjalani kehidupan pasti memiliki rasa takut. Namun iman memampukan Anda melangkah mengatasi ketakutan. Tuhanlah perisaimu

Mazmur 5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

Sunday 28 January 2024

Sound of Love

Child free, fenomena yang hari-hari ini mulai rame di Indonesia karena takut menghadapi masa depan yang semakin rumit. Jangan takut, masa depan anak Anda ada ditangan-Nya. Tetaplah berpegang pada Firman. 

Mazmur 37:25  Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

Friday 26 January 2024

FAKTA NATAL

Lukas 2:11-14

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

 

Natal adalah momen spesial bagi orang Kristen di seluruh dunia. Bukan saja umat Kristen, namun semua orang mengakui Natal yang berarti mengakui eksistensi kekristenan. Namun demikian mulai abad pertengahan sampai saat ini, ada sementara gereja yang tidak mau merayakan Natal. Ada beberapa alasan seperti: Alkitab tidak pernah menyuruh kita merayakan Natal, Natal adalah kristenisasi dari penyembahan Sol Invicti atau kelahiran dewa Matahari yang perkasa. Ada juga perdebatan, benarkah Yesus lahir di bulan Desember?

 

Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi masalah bagi sebagian besar orang Kristen, terutama kita aliran Pentakosta-Kharismatik. Ketika para polemik menyajikan argument yang masuk akal, maka senjata terakhir orang seperti ini adalah: Tidak penting Yesus lahir hari dan bulan berapa, yang penting Yesus lahir di hati.

 

Saya akan mengajak Sidang Jemaat untuk melihat hal ini lebih dalam agar Jemaat memiliki pemahaman yang benar bahwa Natal bulan Desember memang hari kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Ada tiga pertanyaan yang akan kita bahas.

 

Pertanyaan pertama: Benarkah Yesus lahir bulan Desember? Karena ada ajaran yang mengatakan bahwa Yesus lahir bulan September atau Maret.  Sebenarnya ini sangat mudah melacaknya.

Yang pertama berdasar ayat Alkitab (Luk 1:26-38). Ros-hasanah atau tahun baru kalender Ibrani biasanya jatuh pada akhir bulan September atau awal bulan Oktober kalender Masehi (Tahun ini Ros Hasanah diperingati bulan September). Jadi frasa bulan keenam dalam ayat 26 harus kita hitung berdasar  kalender Ibrani. Saat Gabriel mendatangi Maria, jaman itu memakai kalender Yahudi bukan Masehi. Sebab kalender Masehi justru didasarkan kepada kelahiran Yesus. Maka bulan keenam dihitung dari September (ini untuk memudahkan perhitungan) yang akan jatuh pada bulan Maret kalender Masehi. Kehamilan normal seorang wanita adalah 9 bulan lebih. Maka kalau kita hitung 9 bulan setelah bulan Maret jatuh pada bulan Desember. Jadi ini sangat mudah dipahami sesuai catatan Alkitab yang tadi kita baca.

 

Yang ke dua Fakta Sejarah yang tidak bisa dibantah. Bait Allah memiliki catatan sangat lengkap tentang pelayanan dan pelayan yang melayani tiap upacara. Contohnya: Imam besar yang mempersembahkan korban tahun ini dari bani Gerson/Kehat/Merari keturunan ke berapa. Sehingga mudah dilacak. Menurut catatan, Zakaria (golongan Abia keturunan Harun) mempersembahkan korban pada bulan Tisri. Ini tepat dengan catatan Alkitab juga (Ayat 36)

 

Mengapa ada cerita dari rekan-rekan Muslim bahwa Yesus lahir sekitar bulan September dibawah pohoh kurma? Catatan Al-quran atas kelahiran Yesus sebenarnya terinspirasi dari cerita yang beredar dari pengungsian keluarga kudus ke Mesir. Yesus usianya kira-kira sudah 2 tahun. Jadi wajar kalau sudah bisa ngomong (Mat 2:16). Cerita ini beredar di timur tengah dan tercatat di Injil masa kecil Kristus (contohnya Injil Thomas), termasuk cerita pohon kurma yang membungkuk diperintah Yesus yang sudah bisa ngomong secara natural – karena usia sekitar 2 tahun –

 

Selanjutnya, bagaimana mungkin para gembala menggembalakan ternak di luar, sementara musim dingin?? Kita bisa melihat cuaca di Israel selama bulan Desember dari Google. Karena mereka mengacu pada Gereja Barat yang pada bulan Desember memang turun salju, maka tidak mungkin para gembala berada di padang. Lagipula dalam musim salju tidak mungkin ada rumput yang terlihat. Sementara di Israel tidak selalu turun salju, seandainya ada biasanya bulan 2 atau akhir bulan 1. Sehingga cuaca itu cukup sejuk antara 13 derajat - 17 derajat. Juga jangan dibayangkan mereka menjaga kawanan domba seperti di Indonesia yang bisa pulang ke kandang di rumah sewaktu-waktu. Para penggembala ini hidupnya nomaden. Kalau malam mereka mengandangkan dombanya di goa-goa yang bisa memuat 50-70 ekor domba. Goa ini sekaligus tempat istirahat mereka yang memberikan perlindungan dari dinginnya malam di sana. Juga jangan heran jika mereka ketakutan ketika malaikat datang menghampiri mereka. Ketika malaikat masih di luar goa, maka cahaya terangnya masuk ke dalam goa. Jaman itu, jika ada cahaya begitu, maka kemungkinan adalah cahaya lampu para rampok. Jika kita melihat film-film kung fu kehidupan kuno, maka akan mudah memahami bagaimana kelompok penjahat memiliki kekuatan besar dengan bergerombol yang membuat mereka tidak bisa dibasmi kecuali oleh tentara kerajaan. Dalam pikiran para gembala, cahaya malaikat ini dipikir cahaya lampu perampok maka mereka sangat ketakutan. Berbeda ketika mereka melihat langsung malaikat. Mereka bersukacita dan percaya betul apa yang dikatakan malaikat, karena mereka tahu yang ngomong adalah malaikat.

Clue yang diberikan malaikat yakni kandang domba dan kain lampin, juga menjadi perkataan jelas yang tidak perlu ditanya lagi. Mereka adalah gembala, ngerti betul apa itu kain lampin di kandang domba. Kain lampin itu bedong untuk bayi. Tidak ada anak domba yang sampai di bedong kalau bukan sesuatu yang istimewa. Di Betlehem, ada satu kandang domba yang dikhususkan untuk bayi-bayi domba yang akan dijadikan korban di Bait Allah. Maka bayi-bayi domba ini diperlakukan secara istimewa karena tidak boleh ada cacat sedikitpun, salah satunya begitu lahir, bayi-bayi domba ini dibungkus dengan kain lampin. Nama kandang itu adalah Migdal Eder. Itu satu-satunya kandang di sana. Maka para gembala tidak perlu bertanya alamat kepada orang lain, tetapi langsung menuju ke Migdal Eder. Kandang ini juga sangat dijaga kebersihannya, tidak kumuh juga tidak bau, sehingga Yusuf mau menginap di sana.

Lagi pula, domba-domba yang dimaksud dalam Luk. 2:1 bukanlah domba-domba biasa, tetapi sejajar dengan informasi Mishnah, Shekalim 7:4 בְּהֵמָה שֶׁנִּמְצְאוּ מִירוּשָׁלַיִם וְעַד מִגְדַּל עֵדֶר “behemah shenimetseu mirusalaim we 'ad Migdal Eder” (binatang-binatang yang ditemukan di sebuah tempat dari Yerusalem sampai Migdal Eder). Inilah domba-domba kurban di Bait Suci, yang dijaga oleh gembala-gembala khusus di tempat tertutup yang dikelilingi benteng, sehingga domba-domba itu bisa merumput, pada saat musim panas maupun musim hujan” (Talmud, Bezah 40a, dan Tsepta Bezah 4:6). sejarawan kuno Eusebius dari Caesaria (265-340), ketika mengunjugi Betlehem pada zamannya, mencatat: “Migdal Eder yang terletak seribu kaki dari Yerusalem adalah tempat para gembala menerima kabar kelahiran Kristus”. Dan ini bukan “tafsiran subyektif Kristen”, para rabbi Yahudi pun mengakuinya. Targum Yonathan menerjemahkan frasa וְאַתָּ֣ה מִגְדַּל־עֵ֗דֶר “We attah Migdal ‘Eder” (Hai engkau Menara Kawanan Domba) dalam Mikha 4:8 ואַת מְשִׁיחָא דְיִשׁרָאֵל “W’at Meshîhâ deYishra’el” (Hai Mesias Israel). Targum Pseudo-Yonathan menyebut Miqdal ‘Eder dalam Kej. 35:21, tempat Yakub memasang kemahnya, sebagai tempat Raja Mesiah akan menyatakan diri-Nya pada hari-hari akhir.

Jadi jelas. Para gembala saat itu sedang ada di padang saat menerima berita Natal dari para Malaikat tanpa terganggu salju karena belum memasuki musim dingin.

 

Pertanyaan selanjutnya; benarkah NATAL merupakan adopsi dari perayaan kalahiran Dewa Matahari atau DIES NATALIS SOL INVICTI? Teori ini mulai ramai di kalangan gereja setelah dicetuskan seorang theolog liberal berkebangsaan Jerman; Paul Ernst Jablonsky tahun 1743. Sebelumnya ajaran ini pernah dikemukakan tahun 1687. Namun setelah Jablonsky menyuarakan, ajaran ini diyakini oleh banyak orang termasuk para polemic dan gereja-gereja serta mulai menyebar ke seluruh dunia. Tapi benarkah demikian? Kita akan telusuri kebenarannya.

Memang Natal secara luas mulai diperingati setelah Kaisar Konstantin menjadikan Kristen sebagai agama resmi Negara sekaligus mengakhiri penyembahan Pagan termasuk perayaan Dies Natalis Sol Invicti atau Kelahiran Dewa Matahari Yang Tak Terkalahkan tahun 313 M. Sejak saat itu, Natal dirayakan secara luas oleh gereja yang meyakini tanggal 25 Desember, seolah-olah mengganti perayaan pagan sebelumnya. Perayaan Sol Invicti sendiri dicetuskan oleh kaisar Aurelius pada tahun 274. Para pemercaya yang menggap bahwa Natal adalah pengganti sol Invicti ini lupa bahwa Yesus lahir di Bethlehem bukan di Eropa. Secara khusus di Italia, pada tanggal 21 Desember matahari tidak muncul karena sedang berada di titik terendah. Maka mereka menganggap bahwa matahari sedang mati. Tanggal 23 Desember, matahari mulai muncul kembali dan dianggap sebagai kelahiran matahari. Jadi perayaan Dies Natalis Sol Invicti dirayakan antara tanggal 20-23 Desember. Secara kalender juga berbeda karena Natal dirayakan tanggal 25 Desember. Hanya karena berdekatan dan Kaisar Konstantin melarang, seolah-olah ini perayaan pengganti. Padahal, Gereja sudah merayakan Natal tanggal 25 Desember jauh sebelum kaisar Aurellius memaklumatkan perayaan Sol Invicti. Mari kita lihat catatan awal mula gereja mulai merayakan Natal.

Misa Natal pertama kali dicatat saat Telesphorus menjabat sebagai Uskup tahun 125-137. Pada tahun 125, Telesphorus memaklumatkan merayakan Natal dengan Misa malam Natal tanggal 24 Desember. Jangan lupa bahwa pergantian Kalender Yahudi berbeda dengan kalender Masehi. Kita menghitung pergantian tanggal pada pkl. 00.00 sementara orang Yahudi pergantian dihitung dari pukul 18.00. Jadi Misa 24 malam kalender Masehi sesungguhnya sudah masuk 25 kalender Yahudi. Itu berarti 90 tahun setelah penyaliban Yesus. Jarak 90 tahun bukanlah waktu yang terlalu panjang, dan sangat mungkin keturunan pertama pelaku sejarah saksi mata pelayanan Yesus masih hidup. Kita ingat anak kecil yang membawa 5 roti dan 2 ikan dalam sebuah KKR besar yang dihadiri 5 ribu laki-laki? Mungkin umurnya kisaran 10 tahun. Maka anak dari laki-laki tersebut sangat mungkin masih hidup dan langsung dengar dari cerita ayahnya.Bandingkan dengan tahun 274 ketika Aurellius memerintah, apalagi Jablonsky yang hidup 14 abad kemudian. Contohnya; peristiwa proklamasi dipastikan melibatkan Aidit sebagai penculik Soekarno ke Rengas Dengklok. Kita percaya betul karena peristiwanya belum 80 tahun. Selain Pak Guntur Soekarno Putra yang jadi saksi mata, anak-anak para pemuda yang menculik atau anak/cucu Soekarno bisa bercerita dengan gamblang. Masa kita akan percaya pada orang yang menyangkal keterlibatan para pemuda termasuk Aidit menculik Soekarno 1400 tahun nanti.

Catatan berikutnya adalah Theophilus dari Kaisarea pada tahun 160 M mulai merayakan Natal tanggal 25 Desember.

Uskup Demetrius 1 dari Aleksandria merayakan Natal 25 Desember tahun 189 M

Pada abad kedua,

St. Hippolytus (170-240) menulis: “Kedatangan pertama Tuhan kita di dalam daging terjadi ketika Ia dilahirkan di Betlehem, di tanggal 25 Desember, pada hari Rabu, ketika Kaisar Agustus memimpin di tahun ke-42. Ia [Kristus] menderita di umur 33 tahun, tanggal 25 Maret, hari Jumat, di tahun ke-18 Kaisar Tiberius, ketika Rufus dan Roubellion menjadi konsul. (St. Hippolytus of Rome, Commentary on Daniel).

Tidak ada alasan sebenarnya untuk mempercayai Jablonsky. Baik itu sejarah Natal yang sudah ada sebelum Sol Invicti, namun juga tanggal perayaan tidak tepat. Hanya kebetulan bulannya Desember dan tanggalnya berdekatan.

Saya berharap Jemaat tidak lagi berpolemik tentang perayaan Natal. Lewat tulisan ini saya berharap kita semua meyakini bahwa Natal tanggal 25 Desember adalah anugerah TUHAN semata untuk manusia dan itu sungguh-sungguh dapat dipertanggungjawabkan. Tuhan Yesus memberkati.

Wednesday 24 January 2024

Sound of Love

Jangan takut dengan rancangan atau perbuatan jahat orang. Itu tidak akan merubah atau menggagalkan rancangan Allah atas hidup Anda

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

 




Tuesday 23 January 2024

Sound of Love

Badai adalah bagian dari hidup. Alih-alih takut dan menghindari, Anda harus menghadapi dalam kekuatan kuasa-Nya. Anda ditetapkan menjadi orang hebat dihadapan-Nya

Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Monday 22 January 2024

Sound of Love

Ketidakpastian adalah hal yang pasti di dalam hidup ini. Dari sinilah manusia mengalami kekhawatiran dan ketakutan. Percayalah, Allahmu tdk akan meninggalkan mu

Yesaya 46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.