Saturday 10 February 2018

MAU-MAUNYA TUHAN

Ketika Allah menciptakan dunia, Allah telah memiliki rancangan yang baik untuk orang yang percaya kepada-NYA (Yer 29:11). Allah tahu betul setiap detail hidup kita. Sebab itu Allah mengerti bagaimana rancangan yang terbaik.
Dalam kebaikan-NYA, Allah juga telah menganugerahkan hak bebas sehingga manusia juga bebas berkehendak. Disinilah yang menjadi problem sekaligus kekuatan manusia. Allah memiliki kehendak untuk kebaikan kita sebab IA yang menciptakan manusia sangat mengerti apa yang akan terjadi dan bagaimana solusinya. Sementara dalam kedaulatan bebas, manusia “merasa mengerti” apa dan bagaimana harus bertindak. Celakanya, Allah tidak pernah bisa memaksakan kehendak-NYA karena sangat menghormati kedaulatan yang sudah dianugerahkan kepada manusia. Dalam kemahatahuan-NYA, rancangan Allah tetaplah yang terbaik dibanding rancangan manusia seberapapun hebat dan pintarnya manusia itu  (Yes 55:8-9). Agar rancangan Allah yang sempurna terjadi, membutuhkan kesadaran manusiawi kita bahwa kita memiliki banyak kekurangan.
Jika kita memaksakan kehendak, sangat mahal biaya yang harus kita bayar.
Siapa yang tidak kenal HIZKIA, seorang raja yang fenomenal, karena takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Kisah yang paling terkenal adalah ketika Hizkia sakit dan divonis Tuhan akan mati. Tetapi Hizkia berdoa dan Tuhan menyembuhkan Hizkia bahkan memberi bonus usia 15 tahun lagi (II Raj 20: 1-6). Bagi kita mungkin doa yang keren, tapi jika kita lihat urutan kemudian, menunjukkan kesalahan ketika memaksakan kedaulatan kita, bukan rancangan TUHAN.
Ketika Hizkia mati limabelas tahun kemudian, maka Manasye yang berusia 12 tahun menjadi raja, dengan kata lain Manasye lahir di tahun ke-3 perpanjangan umur Hizkia. Ironisnya, Manasye menjadi raja yang jahat, bahkan menjadikan orang Israel berdosa (II Raj 21:1-9). Jika saja Hizkia mengikuti rencana TUHAN, maka Manasye tidak akan pernah lahir, sehingga raja pengganti Hizkia mungkin tetap takut Tuhan. Harga yang harus dibayar Hizkia sangat mahal.
Jangan pernah memaksakan kehendakmu meskipun Anda memiliki kedaulatan mutlak. Ijinkan Tuhan melakukan Kehendak dan rencana-NYA atas hidup kita. Maka apa yang baik, yang sempurna dan masa depan gilang-gemilang akan menjadi bagian hidup kita. Mari kita berkata: Mau-maunya TUHAN saja atas hidupku.