Tuesday 23 October 2012

KARTU DAN KESEIMBANGAN PERMAINAN

KARTU DAN KESEIMBANGAN PERMAINAN


Salah satu yang merusak keseimbangan permainan sepak bola adalah kartu. Italia gagal ke Semifinal Piala Dunia Korea-Jepang karena dua kartu merah. Inggris gagal di piala Eropa karena Wayne Rooney terganjal kartu merah saat menghadapi Portugal. Timnas Indonesia harus menelan pil pahit 10 - 0 melawan Bahrain dan merupakan moment paling kelam sepanjang sejarah sepak bola Indonesia, setelah penjaga gawang di kartu merah pada menit-menit awal.
Meski kartu (terutama merah) tidak harus menjadi alasan kekalahan sebuah tim (apalagi dengan skor mencolok 10 - 0), namun kartu telah menjadi momok tersendiri bagi setiap pemain dan sebuah tim. Beberapa pemain, bahkan sekelas Christiano Ronaldo dengan tim sebesar Real Madrid harus mencari strategi demi menyiasati kartu, saat Ronaldo sengaja mencari kartu kuning untuk menggenapi kartu kuning ke -2, agar dalam pertandingan selanjutnya di skors sekali pertandingan dan diperbolehkan ikut dalam pertandingan yang lebih penting.
Siapapun pemain yang terkena kartu kuning pasti tampil kurang maksimal untuk menghindari kartu yang sama dalam sebuah pertandingan agar terhindar dari kartu merah, dan tim akan sangat dirugikan.
Saya berandai-andai, seandainya FIFA membuat regulasi baru berkaitan dengan kartu, tentu sangat baik, dan keseimbangan pemain, yakni 11 lawan 11 akan tetap terjaga.
Pertama, tidak ada kartu merah lagi. Permainan hanya mengenal kartu kuning. Dalam sepak bola yang sudah masuk era industry ini, kartu kuning dihargai dengan fulus. Pemain yang terkena kartu kuning dalam pertandingan akan dihukum dengan membayar denda. Kalau dua kartu, berarti denda dikalikan dua dan seterusnya. Klub juga harus membayar denda untuk pemainnya yang mendapatkan kartu, dengan demikian klub mewanti-wanti pemain agar berhati-hati dalam pertandingan.
Ke dua, tetap ada kartu merah. Tetapi dalam kasus ini bisa menerapkan hukuman seperti dalam bola basket, yakni seorang pemain yang mendapatkan kartu merah, selain denda juga harus keluar namun bisa diganti pemain lain (kecuali sudah ada tiga kali pergantian). Dengan demikian pertandingan akan tetap berjalan seru dan seimbang. Dalam asumsi kita, setiap tim yang pemainnya mendapat kartu merah, kita pasti men-judge mereka akan kalah dan pertandingan berat sebelah.
Semoga ini kelak bisa jadi bahan pertimbangan untuk sebuah game sepak bola.

No comments:

Post a Comment