KARTU DAN KESEIMBANGAN PERMAINAN
Salah
satu yang merusak keseimbangan permainan sepak bola adalah kartu. Italia gagal
ke Semifinal Piala Dunia Korea-Jepang karena dua kartu merah. Inggris gagal di
piala Eropa karena Wayne Rooney terganjal kartu merah saat menghadapi Portugal.
Timnas Indonesia harus menelan pil pahit 10 - 0 melawan Bahrain dan merupakan
moment paling kelam sepanjang sejarah sepak bola Indonesia, setelah penjaga
gawang di kartu merah pada menit-menit awal.
Meski
kartu (terutama merah) tidak harus menjadi alasan kekalahan sebuah tim (apalagi
dengan skor mencolok 10 - 0), namun kartu telah menjadi momok tersendiri bagi
setiap pemain dan sebuah tim. Beberapa pemain, bahkan sekelas Christiano
Ronaldo dengan tim sebesar Real Madrid harus mencari strategi demi menyiasati
kartu, saat Ronaldo sengaja mencari kartu kuning untuk menggenapi kartu kuning
ke -2, agar dalam pertandingan selanjutnya di skors sekali pertandingan dan
diperbolehkan ikut dalam pertandingan yang lebih penting.
Siapapun
pemain yang terkena kartu kuning pasti tampil kurang maksimal untuk menghindari
kartu yang sama dalam sebuah pertandingan agar terhindar dari kartu merah, dan
tim akan sangat dirugikan.
Saya
berandai-andai, seandainya FIFA membuat regulasi baru berkaitan dengan kartu,
tentu sangat baik, dan keseimbangan pemain, yakni 11 lawan 11 akan tetap
terjaga.
Pertama,
tidak ada kartu merah lagi. Permainan hanya mengenal kartu kuning. Dalam sepak
bola yang sudah masuk era industry ini, kartu kuning dihargai dengan fulus.
Pemain yang terkena kartu kuning dalam pertandingan akan dihukum dengan
membayar denda. Kalau dua kartu, berarti denda dikalikan dua dan seterusnya.
Klub juga harus membayar denda untuk pemainnya yang mendapatkan kartu, dengan
demikian klub mewanti-wanti pemain agar berhati-hati dalam pertandingan.
Ke
dua, tetap ada kartu merah. Tetapi dalam kasus ini bisa menerapkan hukuman
seperti dalam bola basket, yakni seorang pemain yang mendapatkan kartu merah,
selain denda juga harus keluar namun bisa diganti pemain lain (kecuali sudah
ada tiga kali pergantian). Dengan demikian pertandingan akan tetap berjalan
seru dan seimbang. Dalam asumsi kita, setiap tim yang pemainnya mendapat kartu
merah, kita pasti men-judge mereka akan kalah dan pertandingan berat sebelah.
Semoga
ini kelak bisa jadi bahan pertimbangan untuk sebuah game sepak bola.
No comments:
Post a Comment