Pernahkah
Anda membuat sebuah keputusan yang salah? Itu bukan murni kesalahan Anda,
tetapi akibat kelicikan orang lain. Akibat dari keputusan itu sangat merugikan
Anda, bahkan mungkin bertentangan dengan apa yang TUHAN mau dalam hidup.
Lalu
bagaimana respon Anda saat orang yang telah berlaku kurang baik itu membutuhkan
pertolongan, dan Anda satu-satunya yang bisa menolongnya? Tentu sebuah
pergumulan batin yang tidak mudah.
Yosua
sangat marah karena ditipu oleh orang Gibeon (Yos 9). Meski dengan alasan yang
sangat masuk akal, namun Yosua telah mengambil sebuah keputusan yang
bertentangan dengan yang TUHAN perintahkan, yakni membinasakan seluruh penduduk
tanah Palestina karena perbuatan mereka jahat semata-mata (Bil 33:52). Kini apa
boleh buat, Israel dan Gibeon sudah membuat sebuah perjanjian di hadapan TUHAN
untuk saling menjaga. Ini bukan murni kecurangan orang Gibeon, tetapi juga
kurang waspadanya atau terlalu cepatnya Yosua dan Israel dalam mengambil sebuah
keputusan.
Tidak
berselang lama, raja-raja disekeliling Gibeon marah karena bangsa ini membuat
keputusan berdamai dengan Israel. Lalu berkumpulah lima raja hendak menghukum
Gibeon. Harusnya Israel cukup berdiam diri, toh seandainya Gibeon binasa bukan
lagi tanggungjawab Israel. Mereka tidak melanggar perjanjian. Namun, perjanjian
di hadapan TUHAN meski tidak menguntungkan tetaplah perjanjian yang harus
ditepati.
Dalam
misi yang tidak mudah, bukan saja musuh yang kuat karena ada lima kerajaan,
namun juga suasana kebatinan Israel yang jengkel karena di tipu. Allah
mendatangi Yosua dengan berkata, Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:
"Janganlah takut kepada
mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak
seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau”
Dalam
peperangan itu Tuhan menyerahkan kelima kerajaan dan rajanya dibinasakan.
Bahkan beberapa mujizat menyertai kemenangan dramatis itu. Berhentinya
matahari, sehingga siang hari bertambah panjang dibanding dengan hari-hari
biasanya (dalam legenda beberapa masyarakat purba mencatat kejadian siang yang
lebih panjang seperti kisah ini) sehingga memberi kesempatan Israel mengejar
dan mengalahkan musuh-musuhnya (Yosua 10:12-13). Mujizat yang tidak kalah
spektakuler adalah turunnya batu besar menghujani musuh-musuh Israel sehingga: Yang
mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel
dengan pedang (Yos 10:11).
Rasanya
sulit kita melakukan segala sesuatu dengan sempurna seperti yang Allah mau.
Padahal jika kita mau selalu mendengar apa yang ALLAH tuntunkan, saya percaya
menghadapi segala sesuatu harusnya lebih mudah. Hobi menganggap cerdas dan
bijak membuat sebagaian kita membuat kesalahan dan jauh dari yang TUHAN
inginkan. Namun dalam kesetiaan-NYA, Allah tetep menunjukkan kasihnya dengan
memelihara, bahkan memberikan pertolongan-NYA. Seperti Yosua dan Israel mendapatkan
mujizat, Saya dan Anda tidak boleh berhenti karena membuat keputusan yang
salah. Kembali kepada TUHAN. Percayalah ALLAH tetep bekerja dalam segala
perkara untuk mendatangkan kebaikan, meski itu kesalahan kita. Selamat
beraktifitas, TUHAN memberkati.
Yosua
10:8
Berfirmanlah
TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku
menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorangpun dari mereka yang akan
dapat bertahan menghadapi engkau. “
Seri
Jangan Takut
Bagian
23
No comments:
Post a Comment