KERAJAAN ALLAH
(Bagian II Shalom)
(Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan
dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh
Kudus. Roma 14:17)
Saya mengingatkan
bahwa mementingkan KERAJAAN ALLAH berarti kita datang dengan membawa kebenaran
dengan sebuah tindakan nyata. Kebenaran kadang menyakitkan daging, bisa saja
merugikan namun kebenaran yang kita lakukan akan membebaskan kita. Dengan
menjauhi rokok, maka Anda dimerdekakan dari keterikatan dengan rokok.
Menjauhkan diri dari judi, maka Anda dimerdekakan dari kerugian akibat judi.
Menjauhkan diri dari minuman keras membuat Anda dimerdekakan dari efek negative
minuman keras dan mabuk. Meski ada teman Anda mencap Anda banci, tetapi Anda
dimerdekakan dari efek kedagingan.
Bagian ke dua NILAI dari KERAJAAN ALLAH adalah DAMAI
SEJAHTERA. Nilai ini merupakan hasil penyandaran pada hubungan dengan
Allah, yang memiliki makna keadaan istirahat yang tenang, dihasilkan dari
mencari Allah. Paulus memakai kata Eirene
(Εἰρήνη merupakan terjemahan dari
bahasa Ibrani Shalom) yang merupakan ekspresi dari kepenuhan,
kesempurnaan, atau ketenangan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ataupun
tekanan dari luar.
Untuk memiliki damai sejahtera dengan kualitas ini, maka mau tidak mau
manusia harus berdamai dengan Allah. Perdamaian itu diperoleh melalui
persekutuan dengan Kristus, percaya kepada karya penebusan-Nya dan hidup dalam
hubungan dengan Kristus. Hubungan ini digambarkan oleh Yesus seperti ranting
anggur yang harus selalu menempel (tinggal) pada Pokoknya (Yoh 15). Ketika
ranting anggur nempel di Pokoknya, maka Sang Pokok dapat menyalurkan nutrisi
dengan baik sehingga ranting menghasilkan buah. Memang di luar Sang Pokok ada
kehidupan lain yang juga memberi kedamaian seperti yang diakui Yesus sendiri (Yoh
14:27; Yoh 15: 5-6), namun kedamaian yang diberikan oleh dunia tidak memiliki
kualifikasi EIRENE. Damai yang diberikan dunia tergantung keadaan dan tekanan
dari luar.
Orang yang memandang penting KERAJAAN ALLAH adalah orang yang tidak
terpengaruh oleh hasil yang di dapat di dunia ini, baik itu keberhasilan atau
kegagalan. Jika mengalami sakit, orang seperti ini tetap mencari Tuhan dan
bukan mujizat-Nya, sembuh atau tidak itu urusan Tuhan. Ketika membayar
persepuluhan atau memberi persembahan, tidak buru-buru menengok lumbung
persediannya kalau-kalau Tuhan sudah melipat gandakan persembahannya itu.
Masalah dilipat gandakan atau tidak, itu urusan Tuhan. Tugasnya hanya memberi
dan membagi. Kalau Tuhan melihat kita perlu ada penambahan maka DIA akan
menambah, namun jika tidak, Allah tidak perlu memberi apa-apa. Sebab
jangan-jangan penambahan justru akan membuat kita menjauh dari Tuhan. Orang
seperti ini tidak dipusingkan dengan mobil atau motor. Yang dia tahu apa yang
dimiliki itu adalah hadiah yang terbaik dari TUHAN. Juga bukan berarti menjadi
pemalas, sebab orang seperti ini tahu panggilan Tuhan terhadap manusia yang
diciptakan sebagai HOMO LABORANS,
mahluk pekerja! Mereka tetap sebagai pekerja keras yang menerapkan etos kerja
tinggi, bekerja seperti untuk Tuhan dan bukan manusia (Kol 3:23).
Lawan kata dari Shalom adalah “kacau balau” (chaos dari bahasa Ibrani
Tohu wa-bohu). Dalam bahasa Perancis kata Ibrani ini diterjemahkan dengan “kebingungan
atau kesimpang siuran, sementara Bahasa Jerman menerjemahkan sebagai “kebingungan
besar”. Orang-orang yang tidak terhubung dengan Tuhan bisa saja memiliki damai,
tetapi saat tekanan dari luar datang, sangat mungkin membuat orang seperti ini
kehilangan damai yang mengakibatkan juga kehilangan kendali. Jika kita ke
gereja bukan karena mengingat TUHAN, melainkan berkat-berkat-NYA atau takut
masuk neraka jangan-jangan kita sedang terancam depresi atau kebingunan besar,
dengan kata lain sebenarnya tidak memiliki Shalom/Eirene
Jika Anda memandang penting KERAJAAN ALLAH, maka Anda akan membawa
kedamaian dimanapun, bukan pertengkaran atau kekacaubalauan. Karena damai
menyatu dengan Anda, ketika orang lain cemas, Anda mampu menenteramkan
pikirannya. Pembawa damai adalah seorang yang bisa membawa diri dengan baik,
dan menciptakan suasana menyenangkan, sehingga tidak menimbulkan kebencian dan
permusuhan.
Seberapa pentingkah
Kerajaan Allah bagi Anda?
No comments:
Post a Comment