SELALU ADA HARAPAN
Tetapi jawab Ayub kepadanya: ”Engkau
berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari
Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak
berbuat dosa dengan bibirnya.
Ayub 2:10
Kalau
berbicara tentang tragedi dalam keluarga, mungkin tidak ada satupun manusia di
dunia yang mengalami seperti Ayub. Kehilangan seluruh harta miliknya,
kehilangan 10 anaknya, ditinggalkan sahabat-sahabatnya, dipersalahkan
sahabatnya dan terakhir kurang mendapaut support dari istrinya. Sebuah
kemalangan yang bertubi-tubi. Itupun dengan catatan: TIDAK ADA KESALAHAN yang
dilakukan Ayub, bahkan tidak ada dosa keluar dari perkataannya.
Kita
tentu sepakat bahwa Ayub adalah manusia ideal di hadapan Tuhan. Kaya, saleh,
jujur, memiliki anak-anak yang rukun dan saling mengasihi, memiliki istri yang
sangat mengasihi Ayub. Namun kehidupan ideal ternyata tidak membuat masalah
menjauh dari Ayub. Malah sebaliknya, Ayub dihujani berbagai masalah dalam waktu
yang bersamaan. Sangat mengesankan, Ayub tetap memiliki pengharapan meski
dihantam badai.
"Kita harus menerima
kekecewaan yang terbatas, tetapi jangan pernah kehilangan harapan yang tidak
terbatas." (Martin Luther King Jr). Dalam hidup ini, bahkan setiap hari
selalu saja ada yang mengecewakan. Entah orang-orang tertentu, hasil pekerjaan
yang tida sesuai ekspektasi, pekerjaan bawahan, atasan yang bawel, driver nakal
di jalanan yang seenaknya, dan masih banyak lagi. Kita harus menerima realita
itu. Jangan lupa, Allah menyediakan harapan dalam setiap hari yang kita jalani:
Tak berkesudahan
kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar
kesetiaan-Mu! (Rat 3:22-230).
Jadi, jangan
sampai kita kehilangan harapan. Separah apapun yang kita alami, tentu tidak
sebanding dengan yang dialami Ayub. Kalau bagi Ayub ada pertolongan dan
mujizat, hal yang sama tersedia bagi saya dan Anda. Bukankah Allah kita sama
dengan Allah yang disembah Ayub? Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment