Di
bagian ke – 6 ayat JANGAN TAKUT (Kejadian 46:3), saya melihat ada dua hal
penting.
Pertama:
Sadar atau tidak seluruh perjalanan hidup orang yang percaya diatur TUHAN untuk
menggenapi rencana-NYA. Walau kita berbuat kesalahan, TUHAN tetap membawa kita menyelesaikan
panggilan di bumi ini.
Kisah
Yakub dipenuhi intrik, menipu dan ditipu, perjuangan hidup yang keras, dan juga
sikap berserah kepada TUHAN. Yakub tidak sadar bahwa kesusahan yang menimpa
hidupnya merupakan cara TUHAN agar menjadikan-NYA bangsa yang besar. Entah
dengan pertimbangan apa Israel harus bermigrasi ke Mesir, bukankah TUHAN bisa
saja menjaga mereka sehingga menjadi bangsa yang besar di tanah Kanaan? Saya
melihat – Alkitab tidak pernah ungkapkan – dengan Yusuf diutus ke Mesir
terlebih dahulu untuk menjadi orang ke dua di Mesir, sangat memungkinkan mereka
berkembang tanpa menerima gangguan karena Yusuf. Seandainya mereka tetap di
Kanaan, mungkin mereka orang yang dihormati karena kekayaan mereka, tetapi bisa
saja mendapat kesulitan karena mereka bukan penguasa.
Jika
hidup Anda kelihatannya banyak masalah dan tantangan, belum tentu karena kutuk,
tetapi bisa juga karena akibat kesalahan Anda. Tetapi jika Anda mengambil
keputusan seperti Yakub yang menjadikan TUHAN sabagai Allah, mau merubah
hal-hal yang tidak berkenan pada masa lalu menjadi hal yang menyenangkan TUHAN,
maka kesulitan apapun hanyalah cara Allah menuntun Anda menggenapi
panggilan-NYA dan untuk menerima kemuliaan-NYA. Sebab itu, Allah perlu datang
kepada Yakub dalam mimpi dan berkata; JANGAN TAKUT.
Hal
kedua: Agar kita tidak takut mengarungi kehidupan baik dalam kondisi baik atau
tidak baik situasinya, kita harus membuka sesuatu yang mem-blok pikiran kita yang
sulit menerima terobosan dari Sorga. Atau dengan kata lain BERANI KELUAR DARI ZONA NYAMAN.
Anak-anak
Israel duduk di meja makan dengan terheran-heran. Bagaimana mungkin mereka bisa
duduk berurutan sesuai usia mereka. Sementara di depan mereka duduk dengan
anggun dan berwibawa seseorang yang dahulu telah mereka lihat. Mereka tidak
tahu siapa orang ini, yang mereka tahu ia adalah penguasa Mesir di bawah
Firaun. Mereka tidak mengenal bahwa itu adalah Yusuf yang pernah mereka jual.
Dalam pikiran mereka, Yusuf adalah seorang budak, atau Yusuf sudah mati sesuai
dusta mereka kepada ayahnya. Ada pemahaman yang mem-blok pikiran mereka
sehingga tidak kenal wajah yang seharusnya sangat mirip dengan mereka sendiri,
apalagi ada Benyamin di sana.
Yakub
gembira ketika mendengar kabar bahwa Yusuf masih hidup. Tapi dusta selama empat
belas tahun yang dia dengar dan sudah memblok pikirannya adalah: Yusuf sudah
mati diterkam singa 14 tahun yang lalu. Saya bisa merasakan kegamangan Yakub:
Apakah itu benar-benar Yusuf? Sulit rasanya merubah kebenaran yang sudah
diyakininya selama belasan tahun, meski fakta-fakta disajikan di depan matanya.
Allah hadir dan berkata: JANGAN TAKUT
Tidak
mudah merubah apa yang sudah Anda anggap sebagai sebuah kebenaran. Apalagi itu
sudah bertahun-tahun Anda yakini. Di sini kadang karya Allah dianggap sesat dan
menyesatkan. Pengalaman hidup Anda rasanya sudah cukup memberi alasan akan
sebuah kebenaran yang Anda yakini. Ketika Allah membuat sebuah terobosan
biasanya akan menerima penolakan, karena dianggap tidak mungkin, membahayakan,
tidak masuk akal, terlalu remeh, terlalu sederhana dan banyak alasan lain.
Ketika
Maria berpikir bahwa Yesus telah mati, maka ketika Yesus berdiri dibelakangnya,
ia menyangka Yesus sebagai tukang kebun. Demikian juga Kleopas dan murid yang
lain saat perjalanan menuju Emaus, menyangka Yesus adalah orang asing yang
tidak tahu apa-apa tentang berita besar di Yerusalem.
Daud
pernah menjadi prajurit, panglima perang dan raja. Dalam setiap pertempuran
Daud selalu bertanya kepada TUHAN. Tidak pernah Daud mengandalkan kepada
pengalamannya. Itu dimulai ketika dengan hati lembut Daud selalu mengandalkan
tuntunan Tuhan dan bukan pengalaman pribadinya, sehingga suara TUHAN sangat
mudah ia terima.
Lembutkan
hati Anda, jangan mengandalkan pengalaman yang mungkin berkali-kali Anda jalani
bersama TUHAN, maka suara dan tuntunan TUHAN sangat mudah Anda terima.
Kejadian 46: 3-4
Lalu
firman-Nya: "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir,
sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.
Aku
sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa
engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu
nanti."
Seri:
Jangan takut
Hari
ke – 6