Orang yang Fokus kepada Tuhan tidak sekedar menjadi Kristen, namun berusaha mejadi seperti Kristus dengan meneladani hidup-NYA
I Korintus 11:1 (BM) Ikutlah
teladanku, sebagaimana aku pun mengikut teladan Kristus.
Orang yang Fokus kepada Tuhan tidak sekedar menjadi Kristen, namun berusaha mejadi seperti Kristus dengan meneladani hidup-NYA
I Korintus 11:1 (BM) Ikutlah
teladanku, sebagaimana aku pun mengikut teladan Kristus.
Orang yang fokus kepada Tuhan percaya bahwa pemeliharaan Allah tepat sasaran, menjawab kebutuhan, dan tidak pernah terlambat meski terlihat lambat.
Matius 7:9, 11 Adakah seorang dari padamu yang
memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti. Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang
di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Orang yang fokus kepada Tuhan tidak akan heran ketika berkat-berkat Tuhan terkadang melampaui apa yang diharapkannya, karena Tuhan bukan saja mengerti tetapi juga peduli dengan keperluan semua orang yang mengasihi-Nya.
I Korintus 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: ”Apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa, manusia dihadapkan dengan pelbagai macam persoalan, pergumulan, kesusahan juga sakit penyakit. Namun selalu ada jalan keluar, kekuatan, penghiburan dan kesembuhan ketika manusia memandang kepada Yesus. Itulah pengharapan orang yang hidupnya fokus kepada Tuhan, melakukan segala sesuatu dengan pandangan tertuju kepada Kristus.
Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang
tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita
itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan
takhta Allah.
Salah satu nilai hidup orang yang fokus kepada Tuhan adalah siap mendukung setiap keputusan pemimpin.
Yosua 1:16 Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: ”Segala
yang kauperintahkan kepada kami akan kami lakukan dan ke mana pun kami akan
kausuruh, kami akan pergi;
Keberhargaan pribadi seorang yang fokus kepada Tuhan bukan dilihat dari seberapa penghormatan yang diberikan manusia, namun penilaian yang diberikan oleh Tuhan sendiri.
Yesaya 43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan
mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai
gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Tuhan memberi kekuatan dan pengurapan kepada orang yang fokus kepada-NYA . Orang seperti ini memiliki kekuatan untuk mengatasi setiap kesesakan.
Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan,
kecillah kekuatanmu.
Menjadi orang yang fokus kepada Tuhan berarti memiliki iman bahwa setiap langkah dan setiap kejadian dalam hidup adalah rancangan yang sempurna dari Tuhan
Roma 1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang
bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ”Orang benar
akan hidup oleh iman.
Arti doa bagi orang yang fokus kepada Tuhan bukan saja karena membutuhkan berkat, namn tahu Tuhan sumber berkat baginya
Mazmur 23:1-2 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air
yang tenang
Ketika orang lain melakukan banyak ritual demi memperoleh pertolongan dewa mereka, Tuhan justru menanti-nanti saatnya menolong orang-orang yang fokus kepada-Nya.
Yesaya 30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak
menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu.
Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang
menanti-nantikan Dia!
Dalam doa, orang yang fokus kepada Tuhan selalu melibatkan Roh Kudus. Keith B. McMullin berkata: "Agar doa menjadi manjur, doa harus selaras dengan rencana surga. Doa iman menghasilkan buah ketika harmoni itu ada, dan harmoni ini ada ketika doa diilhami oleh Roh Kudus."
Roma 8:27 Dan Allah yang
menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai
dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Dasar pijakan orang yang fokus kepada Tuhan adalah kebenaran Firman. Sulit baginya untuk belok kanan atau kiri, karena disitulah letak kekuatan dan kehidupannya.
Yosua 1:8-9 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu:
kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN,
Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Yakobus 3:2
Realita
hidup manusia seperti mata uang koin yang memiliki dua sisi. Ada gelap dan ada
terang, ada wanita dan ada pria, ada kebaikan dan kejahatan serta banyak dua
sisi yang selalu berdampingan namun berbeda.
Salah
satunya adalah lidah! Yakobus memberikan gambaran lidah sebagai api. Api besar
dan api kecil dua-duanya dibutuhkan, namun juga bisa merusak. Tergantung cara
kita mengendalikan. Demikian juga gambaran sebagai kendali atau kemudi. Jika
kita sanggup menguasai, maka akan mendatangkan kebaikan.
Perlu
dipahami bahwa lidah pun sesungguhnya hanyalah alat. Yang mengendalikan adalah
pikiran. Lidah hanya menunggu perintah dari pikiran, kata-kata seperti apa yang
harus dihasilkannya. Maka untuk mengendalikan lidah sesungguhnya pikiran
kitalah yang harus diperbaharui.
Dalam hidup
pernikahan, lidah atau perkataan memegang peranan penting. Lidah digambarkan
bisa menjinakkan binatang buas. Kalau saya aplikasikan, Anda mungkin saja
menjadi orang hebat di luar sana. Anda hebat di pekerjaan atau komunitas. Mudah
mempengaruhi orang dan dengan perkataan bisa menyelesaikan masalah yang sulit
sekalipun. Secara tidak sadar ini membangun kepercayaan orang-orang disekitar
Anda.
Namun kita
mendapati, betapa sulit menjaga lisan justru dengan pasangan. Kebanyak orang
meminta untuk dimaklumi jika sulit menjaga lisan dengan pasangan. Kalau
ditelisik, memang sepertinya bisa dipahami. Seperti tidak mungkin marah-marah
untuk menjaga hubungan yang ujungnya bisa merusak karir yang berdampak ekonomi
keluarga atau alasan lain. Pada akhirnya, pasanganlah yang dijadikan
pelampiasan.
Saya pastikan
bahwa pandangan seperti ini salah besar. Karena justru kebahagiaan terletak
ketika hubungan Anda dengan pasangan bisa harmonis dan mesra. Dalam
peringatannya, Yokobus mengingatkan betapa sulitnya mengendalikan lisan.
Saya
berharap, Anda sukses di luar sana, tetapi tetap menjaga lisan dengan pasangan
dengan cara mengendalikan lidah. Itu butuh disiplin yang tinggi, membutuhkan
kebiasaan yang terus menerus. Selamat menikmati keharmonisan keluarga Anda
dengan menjaga lidah. Tuhan Yesus memberkati
TUHAN Allah berfirman: ”Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Kejadian 2:18
Allah tidak pernah iseng menciptakan
dunia terlebih manusia. Setiap kehadiran manusia berarti ada sebuah rancangan
dan panggilan yang harus dilakukan.
Dalam kejadian 2:15, untuk
pertamakalinya manasia mendapat perintah, yakni mengelola dan memelihara taman
Eden. Berkat dan panggilan itu diulang ketika manusia mendapat pasangan (Kej
1:27-28), namun kali ini tidak hanya terbatas di Eden, melainkan seluruh bumi.
Pernikahan Kristen adalah
rencana Allah sejak penciptaan dunia. Allah merencanakan dan membangun
pernikahan dalam konteks penciptaan. Pernikahan direncanakan dan dibangun oleh
Allah menurut peta dan teladan-Nya. Pernikahan Kristen, merupakan ikatan resmi
antara laki-laki dan perempuan, untuk menjalankan tanggung jawab pengelolaan
dan pemeliharaan bumi. Melalui kesatuan yang dibangun dalam ikatan pernikahan,
Allah menghendaki supaya mereka dapat saling melengkapi dan memberi keutuhan
hidup sebagai makhluk sosial. Melalui pernikahan, Allah menghendaki supaya
manusia dapat membangun keturunan sebagai pewaris dari tanggung jawab
pengelolaan dan pemeliharaan bumi. Mengelola dan memelihara dalam arti menjaga
kemurnian serta meneruskan tugas pemeliharaan itu kepada generasi ke generasi.
Pernikahan Anda tetap
dalam frame panggilan Allah atas penciptaan secara utuh di bumi ini. Keluarga
merupakan rancangan Allah agar bumi ini terus terpelihara. Ketika keluarga
rusak, maka di sanalah tanda-tanda hancurnya dunia dan mulainya jaman baru
(Mark 13:12). Anda dan keluarga sepertinya kecil dan hanya bagian sangat kecil
dalam komunitas dunia ini. Namun ketahuilah, ada tanggungjawab besar yang Tuhan
berikan bagi Anda dan setiap anggota dalam keluarga demi terpeliharanya dunia
ini. Mulai ajarkan kepada anggota keluarga untuk melakukan hal-hal yang menjadi
tanggungjawab mereka, meski kadang sepele. Seperti tidak merokok, yang bisa
saja meracuni orang lain dan membuat polusi disekitarnya meski diantara jutaan
perokok. Tidak membuang sampah sembarangan, meski di tengah masyarakat yang
tidak disiplin. Pokoknya, ajar melakukan hal-hal baik yang membangun meski
ditengah masyarakat yang merusak.
Anda dan keluarga harus
menyelesaikan panggilan sampai akhir nanti didapati setia di hadapan Tuhan.
Kiranya urapan Surga memampukan Anda dan keluarga menyelesaikan panggilan di
bumi ini. Tuhan Yesus memberkati.
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.
Ulaangan 28:13
Ayat di atas menjadi idam-idaman bagi seluruh umat
manusia. Siapa yang tidak ingin menjadi kepala? Sebaliknya, siapa yang mau
hanya menjadi ekor? Meski ada sementara orang yang tidak terlalu ingin
menonjol, hanya ingin di balik layar, namun demikian tetap menginginkan posisi
decision maker.
Kegagalan memahami makna menjadi kepala membuat orang
Kristen menafsirkan bahwa setiap orang percaya, apalagi yang rajin beribadah,
rajin merenungkan dan menjadi pelaku Firman harus menjadi seorang pemimpin pada
akhirnya. Tentu pengaplikasiannya terkadang bukan menurut rancangan Tuhan
melainkan pemimpin menurut pemahaman manusia. Revi Zacharias seorang penginjil dan pendoa berkata: Saya tidak percaya bahwa seseorang
sungguh-sungguh mencari dan menemukan harta berharga dari panggilan Allah tanpa
kehidupan doa yang saleh. Disitulah Tuhan berbicara. Tujuan doa dan panggilan
Tuhan dalam hidup Anda bukan untuk menjadikan Anda nomor satu menurut kacamata
dunia, tetapi menjadikannya nomor satu dalam hidup Anda.
Kegagalan memahami makna menjadi kepala membuat orang
bertanya-tanya; mengapa sudah baik dan benar ternyata banyak yang tidak
mendapatkan posisi bagus di perusahaan atau dalam usaha. Saudaraku, setiap
orang memiliki panggilan dalam rancangan Tuhan yang sempurna. Makna kepala bagi
dunia adalah pemimpin, namun dalam kacamata Tuhan, kepala berarti memiliki
hidup yang maksimal. Rancangan Allah atas hidup Anda adalah Anda memiliki
kehidupan maksimal di manapun dan apapun posisi Anda. Nabi Nathan dalam kisah
Daud dan Betsyeba, tetap menjadi nabi yang tidak terlalu terkenal, tidak
seperti Samuel, Simson, Debora atau yang lain. Namun hidupnya memiliki dampak
bagi sesama dan rancangan Tuhan akan kehadiran Mesias dari keluarga Daud.
Yeremia bahkan lebih sakit jika dilihat dari kacamata dunia, jamaah Israel
tidak mendengarkan, bahkan meninggalkan sampai-sampai dianggap tidak waras.
Memahami makna menjadi ekor hanya didapatkan ketika Anda
memiliki kehidupan yang saleh. Di sana Anda akan mendapati pimpinan dan
bimbingan Roh Kudus akan makna dan panggilan hidup Anda. Mungkin Anda hanya
orang nomor dua, atau bahkan hanya karyawan biasa, namun kehadiran Anda akan
memiliki dampak bagi lingkungan kerja, perusahaan dan orang-orang di sekeliling
Anda. Miliki doa yang saleh, temukan posisi Anda dalam rancangan dan panggilan
Tuhan. Maka hidup Anda akan maksimal. Tuhan Yesus memberkati.
Pdm. Agus Sunaryo
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah
Yakobus 1:19
Menurut
M. Nur Ghufron & Rini Risnawita pengendalian diri merupakan kemampuan untuk
menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat
membawa ke arah konsekuensi positif. Pengendalian diri merupakan salah satu
potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam
kehidupan, termasuk dalam menghadapi kondisi pernikahan.
Setiap orang tentu ingin
memiliki pernikahan yang
bahagia. Siapapun pasti mengharapkan pernikahan tanpa adanya debat,
perselisihan pendapat dan pertengkaran di dalamnya. Sayangnya,
perbedebatan-perdebatan itu tetap ada dalam pernikahan meski hanya perdebatan
kecil.
Kunci
menghindari perdebatan menurut Rasul Yakobus adalah: CEPAT MENDENGAR, LAMBAT
BERKATA-KATA dan LAMBAT MARAH. Mengapa perdebatan sering terjadi? Meski sudah
mengambil keputusan untuk hidup bersama, tidak dipungkiri bahwa suami dan istri
memiliki kepala masing-masing yang masih terpengaruh dengan culture, latar
belakang, cara mendidik orang tua, pendidikan dan masih banyak lagi. Perbedaan
yang kadang tajam membuat pasangan memiliki pendapat masing-masing. Ketika
komunikasi terhambat karena tidak mau mendengar, maka perdebatan tidak bisa dihindarkan.
Padahal, perdebatan bisa diminimalkan jika masing-masing mau mendengar.
Mendengar tentu membutuhkan pengendalian diri.
Saat pasangan mampu mengendalikan dirinya dengan
baik di pernikahannya bisa memiliki pernikahan bahagia dan langgeng.
Pasangan yang mampu mengendalikan diri
untuk tidak menyakiti pasangannya besar juga memiliki peluang untuk mendapatkan
pernikahan yang nyaman dan menenangkan.
Potensi kebahagiaan dalam pernikahan Anda sangat
besar. Kendalikan diri Anda dengan cepat mendengar namun lambat berkata-kata
dan lambat marah. Kiranya minyak baru dan anggur baru Anda nikmati dengan
pasangan dan seluruh keluarga. Tuhan Yesus memberkati.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku
Yohanes 10:27
Tahukah Anda bahwa Tuhan selalu
berbicara kepada anak-anak-Nya dan kita harus mengenal suara-Nya. Namun kita
banyak mendengar pertanyaan: “Bagaimana cara mendengar suara Tuhan?” Sayangnya
pertanyaan ini biasanya diajukan ketika seseorang sedang mengalami sebuah
persoalan, ingin segera persoalannya selesai, sementara pada hari-hari lain
mereka sibuk dengan urusan sendiri tanpa mempedulikan Tuhan.
Ada seorang Amerika yang sedang
berkunjung ke peternakan domba sahabatnya di Australia. Dia memperhatikan
bagaimana sahabatnya ini setiap pagi membawa keluar domba-dombanya dari kandang
menuju padang penggembalaan. Kelihatannya asyik ketika melihat sahabatnya itu
membawa domba peliharaannya dengan kostum koboy lengkap sambil membunyikan
cemeti dengan bunyi khas. Ketika peternak ini teriak, seketika domba-domba
peliharaannya keluar dari kandang dan mengikutinya. Kelihatannya mudah sekali.
Lalu si Amerika ini belajar memainkan cemeti sampai ia bisa membunyikan persis
seperti bunyi cemeti sahabatnya. Lalu ia mencoba menggembalakan domba-domba
sahabatnya dengan meminjam kostum, kuda, sepatu dan cemeti sahabatnya. Setelah
ia yakin memakai kostum lengkap itu, ia membunyikan cemeti dengan menunggang
kuda kesayangan sang peternak. Berteriaklah ia memanggil domba-domba itu. Aneh,
tidak satupun domba keluar meski pintu kandang terbuka lebar-lebar. Namun
ketika sahabatnya meneriakkan satu kata, para domba segera berhamburan
mengikuti tuannya.
Mengapa domba-domba itu tidak mau
keluar? Karena mereka tidak mengenal suara asing meski dibalut dengan atribut
gembala. Domba-domba peka dengan suara gembalanya karena setiap hari mendengar.
Dallas Willard berkata: Kegagalan kita untuk mendengar suara-Nya
ketika kita ingin mendengar-Nya adalah fakta bahwa kita secara umum tidak ingin
mendengar-Nya, bahwa kita menginginkan-Nya hanya ketika berpikir bahwa kita
membutuhkan-Nya. Butuh pelatihan setiap hari agar Anda mengenal suara
Tuhan. Tidak bisa hanya saat merasa membutuhkan.
Bagaimana dengan domba-domba kecil,
bukankah mereka belum terlalu sering mendengar suara gembala? Domba-domba kecil
itu mengikuti kemana perginya induk domba atau domba-domba dewasa dalam kumpulan
mereka. Pelatihan mendengar suara Tuhan juga membutuhkan pementoran dan
pembapak-an secara rohani. Bagi Anda yang belum terlalu peka dengan suara
Tuhan, membutuhkan seorang mentor atau bapak rohani yang melatih, membimbing
dan membina Anda untuk belajar mengenali suara Tuhan. Paulus berkata: Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut
Kristus
(I Kor 11:1). Maka, carilah bapak
rohani atau mentor rohani yang tepat.
Di dunia ini tidak ada jenis kehidupan yang
lebih manis dan menyenangkan selain percakapan terus-menerus dengan Tuhan;
mereka hanya dapat memahami saat memperaktekkan dan mengalaminya – Brother Lawrence. Ketika Anda mencintai
Firman, suatu saat Firman akan memberikan sesuatu yang besar kepada Anda. Tuhan
Yesus memberkati.
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
Maz 119:71
Salah satu minuman yang paling
dicari orang adalah kopi. Ada orang yang menyukai minuman kopi manis dengan
berbagai campuran mulai dari gula, krim, late, moca, vanilla bahkan alpukat.
Kopi dengan berbagai campuran memberikan sensasi rasa yang banyak digandrungi
orang. Bahkan ada orang tertentu yang kecanduan minum kopi. Saat ini menjamur
café yang menyajikan berbagai racikan kopi sebagai teman nongkrong bukan saja
antar sahabat tetapi juga dengan keluarga. Namun tidak sedikit penyuka kopi
murni tanpa dicampur pemanis atau perasa apapun. Bagi kebanyakan orang, minum
kopi pahit tentu bukan pilihan. Padahal, mengkonsumsi kopi tanpa gula memiliki
banyak hal baik yang sebanding dengan pahitnya kopi.
Ketika manusia jatuh dalam dosa, hidupnya tidak lagi sempurna seperti rancangan
Allah sebelumnya. Semenjak dosa masuk dalam dunia, maka pahit-manis kehidupan
menjadi bagian tidak terpisahkan. Untuk dapat menikmati berkat-berkat Tuhan,
Adam harus mengelola tanah dengan berpeluh, itupun tanah sudah tidak
menghasilkan sepenuhnya. Wanita dapat menikmati birahi dan memiliki anak, namun
harus lewat susah payah waktu hamil dan melahirkan.
Dalam karya-Nya yang ajaib, pahit
dan getirnya kehidupan dipakai oleh Allah untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya.
Daniel harus masuk ke dalam lobang singa, namun justru Allah menyatakan
mujizat-Nya di sana (Dan. 6:1-28). Sadrak, Mesak, dan Abednego harus masuk
dalam dapur api, justru di sana Allah memberitakan kuasa-Nya (Dan. 3:13-30).
Abraham harus menderita dalam penantian panjang untuk mendapat keturunan.
Bahkan sampai Sara mengalami menopause kelihatannya tidak ada tanda-tanda janji
Allah terjadi. Namun dalam kemustahilan itu Tuhan menjadikannya bisa terjadi
(Kej. 21:1-21). Murid-murid Kristus sepertinya sudah putus asa karena kapalnya
terombang-ambing di danau Galilea, Namun Yesus hadir dan terjadi mujizat (Mat.
8:23-27). Masih banyak lagi contoh, bagaimana Yesus bekerja dengan cara yang
ajaib.
Saya mau kasih tahu, ketika Anda
mengalami kepahitan sesungguhnya tidak pernah sendiri. Kritus pernah merasakan
kepahitan ketika ada di dunia ini: “Sebab untuk itulah kamu
dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan
teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (1Ptr. 2:21). Ia yang pernah
menderita, mengerti betul bagaimana cara menolong ketika Anda membutuhkan (I
Kor 10:13).
Sebab
itu jangan takut! Saat ini mungkin Anda dalam kepahitan hidup, percayalah,
Allahmu tidak akan pernah membiarkan. Allah tahu penderitaanmu. Allah sedang
melatih Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi yang lebih kuat,
sehingga menjadi semakin dewasa. Bukan anak gampang yang mudah menyerah dengan
keadaan. Yang pasti, Allah tahu batas kemampuan Anda. Pahitnya kopi memberi
banyak manfaat bagi tubuh. Pahitnya hidup, jika Anda jalani bersama Tuhan akan
membawa banyak kebaikan bagi hidup baik bagi Anda, keluarga, gereja dan orang
lain di sekeliling Anda. Selamat berjuang menghadapi manis dan pahitnya hidup
bersama denganTuhan. Kiranya Tuhan memberkati kita semua.
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Amsal 18:21
Tidak ada
satu orangpun menikah tanpa membuat sebuah rancang bangun. Pernikahan dua orang
pasti diawali oleh mimpi-mimpi indah tentang sebuah pernikahan. Setiap pasangan
berusaha agar mimpi-mimpi indah tersebut terealisasi dalam pernikahan mereka.
Salah satu
sessi konseling pranikah yang saya bina dengan tema Visi pernikahan. Saya akan
meminta pasangan untuk bercerita seperti apa bayangan mereka dalam waktu 5, 10
dan 15 tahun setelah mereka menikah kelak. Ada banyak mimpi dari anak-anak muda
dihadapan saya, meski ada juga yang kesulitan bercerita. Mereka akan bercerita
berapa anak yang akan hadir dalam pernikahan, kemana akan disekolahkan,
bagaimana membiayai sekolah mereka. Atau bercerita bagaimana posisi mereka
diperusahaan atau usaha yang akan mereka kerjakan. Tentu mimpi ini sangat
penting, karena tanpa mimpi atau visi, keluarga akan kehilangan gairah.
Salah satu
kunci untuk mencapai kehidupan berbahagia dalam pernikahan tentu adalah lidah.
Kalau kita mempersempit frame ayat di atas, dengan membatasi dengan frame
pernikahan, maka baik atau tidak pernikahan, utuh atau hancurnya pernikahan
salah satunya ditentukan oleh lidah. Kata-kata seperti apa yang sering keluar
dari mulut sangat mempengaruhi psikologi pernikahan. Lewat penulis Amsal Tuhan
memberikan pengertian, kehidupan nikah seperti apa yang kita inginkan,
sesungguhnya tergantung dari lidah kita.
Jika Anda
menginginkan buah yang masin dalam pernikahan, jaga lisan Anda terhadap
pasangan. Sebaliknya, jika Anda ingin mencicipi buah pahit, silahkan bicara
sebebas-bebasnya. Hari ini, buah pahit
atau manis ada dalam keputusan Anda.
Sesungguhnya
Kata yang lepas dari
lisanmu bukan lagi milikmu tapi milik yang mendengarkannya. Pasangan seperti
apa yang Anda inginkan? Pernikahan seperti apa yang ada dalam pikiran Anda?
Keluarga yang seperti apa yang Anda harapkan? Salah satunya ada di lidah Anda.
Selamat
mengendalikan lidah untuk memberkati pernikahan Anda. Tuhan Yesus memberkati.
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.
Yesaya 43:19
Salah
satu lagu yang memberkati orang percaya adalah lagu ciptaan Don Moen: GOD WILL
MAKE A WAY (DIA BUKA JALAN). Don Moen
menulis lagu ini ketika menunggu pesawat yang hendak membawanya menghadiri
pemakaman keponakannya, Jeremy. Keponakannya itu meninggal ketika bersama dengan
keluarga dalam perjalanan Texas ke Colorado. Craigh dan Susan, saudara ipar Don
Moen, bersama keempat putranya sedang
berada di dalam mobil mereka ketika sebuah truk beroda delapan belas tiba-tiba
menghantam mobil yang mereka kendarai. Keempat anak itu terlempar dari van.
Tiga orang mengalami luka berat dan Jeremy, putra sulung mereka mengalami patah
leher yang mengekibatkan kematiannya.
Dalam
kepedihan mendalam, Don Moen menciptakan lagu ini yang terinspirasi dari Yesaya
43:19. Lagu ini sangat memberkati suami-istri yang kehilangan anknya tersebut.
Beberapa
bulan kemudian, Don Moen mendapat surat dari iparnya yang mengutip Yesaya 43:4:
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi
engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai
ganti nyawamu. Mereka
bercerita, setelah pemakaman Jeremy, teman-teman Jeremy mengetahui bahwa Jeremy
sudah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Mereka bertanya kepada orang tua
masing-masing, bagaimana mereka bisa yakin bahwa mereka diselamatkan jika
meninggal nanti. Kematian Jeremy membangkitkan kesadaran sahabat-sahabatnya
yang masih remaja bahwa mereka membutuhkan juruselamat.
Kematian Jeremy juga membuat Craigh
dan Susan semakin dalam melibatkan diri mereka dalam pelayanan gerejani. Susan
berkata: “bahwa pada hari kecelakaan itu, bahkan sebelum saya tahu bahwa anak
kami meninggal, saya tahu, saya punya dua pilihan. Marah kepada Tuhan dan
menjadi pahit, atau aku bisa menerima apapun yang terjadi.” Craigh dan Susan
mengambil keputusan kedua, menerima apapun rancangan Allah.
Selalu ada dua respon atas setiap
masalah yang terjadi atas hidup Anda. Marah kepada Tuhan dan hati menjadi
pahit, atau menerima apa yang sudah terjadi sebagai bentuk pengakuan Anda atas kedaulatan
Allah. Sangat bijak kalau kita menerima semua itu sebagai kedaulatan Allah yang
memang tidak selalu sesuai keinginan Anda. Apakah itu sulit bagi Anda? Tentu
ini bukan perkara mudah! Namun dalam kedaulatan-Nya, Allah juga memberi
kekuatan agar Anda bisa memahami dan menanggungnya.
Apapun yang terjadi dengan hidup
Anda, percayalah, Allah tidak pernah membiarkan Anda sendirian. Di tengah
masalah yang terjadi, percayalah, Badai pasti berlalu, Mujizat masih ada. Tuhan
Yesus memberkati kita semua.
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:19
Kita tentu familiar dengan kisah
pernikahan di Kana (Yoh 2:1-11). Ada masalah serius di sana, karena anggur
perjamuan sudah habis sementara pesta masih berlangsung. Tentu ini sangat
memalukan bagi keluarga dan ke dua mempelai. Kisah habisnya hidangan dalam
pesta pernikahan pasti sering kita dengar, bahkan kita mungkin mengalami saat
menghadiri sebuah pernikahan. Ini sebuah peristiwa yang tidak diinginkan
siapapun. Bersyukur bahwa keluarga di Kana memiliki sahabat yang baik, yang
hadir tepat waktu.
Dalam hidup pernikahan tidak jarang
juga mengalami problem yang sama, yakni kehabisan anggur, sementara hidup
pernikahan harus tetap berlangsung. Dalam situasi ini kita menjadi panik,
kehilangan sukacita, terjadi banyak perdebatan bahkan tidak sedikit yang berakhir
di pengadilan agama dengan keputusan cerai. Padahal semua orang juga tahu bahwa
perceraian itu dibenci oleh TUHAN.
Siapapun mengalami pasang surut
kehidupan termasuk dalam pernikahan. Adakalanya semua baik-baik saja, namun
adakalanya mengalami situasi sulit. Ketidakmampuan pasangan mengelola keuangan
karena gagal membedakan keinginan dan kebutuhan membuat hidup pernikahan kadang
jatuh dalam kesulitan. Padahal Allah memberi jaminan memenuhi segala keperluan
setiap keluarga. Bahkan Paulus menjelaskan keperluan sesuai dengan kekayaan dan
kemuliaan Yesus.
Percayalah, hidup pernikahan Anda
diberkati oleh Tuhan dengan kualitas MENURUT KEKAYAAN DAN KEMULIAAN TUHAN.
Masing-masing menurut keperluan, bukan keinginan. Bijaklah membedakan mana
keinginan mata yang muaranya hanya memuaskan daging dan merusak, dengan
keperluan dalam hidup keluarga yang akhirnya mendatangkan kebaikan.
Selamat menikmati berkat-berkat
Tuhan hari ini sesuai keperluan pernikahan Anda dalam kekayaan dan kemuliaan
Yesus Tuhan kita.
Pdm. Agus Sunaryo
Orang yang fokus kepada Tuhan mengerti makna beribadah. Datang beribadah tidak sekedar melaksanakan ritual keagamaan, karena dalam Ibadah ada persekutuan, saling melayani, pemberitaan Injil, serta pengajaran Firman. Orang seperti ini berusaha selalu ada di tengah-tengah persekutuan.
Ibrani 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.
Amsal 26:14
Tidak ada satupun orang di dunia ini
yang bermimpi untuk menjadi orang miskin. Semua orang menginginkan menjadi
orang sukses. Salah satu berkat hebat yang Tuhan berikan kepada manusia adalah:
Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kej 1:28). Allah melengkapi manusia dengan hikmat sehingga
memungkinkan manusia menaklukkan bumi dengan kemauan yang keras.
Kemauan atau ambisi manusia telah
mampu menciptakan berbagai alat yang memungkinkan manusia menaklukkan apapun.
Dari mulai binatang terkecil sampai terbesar dan terganas. Berbagai lapisan
bumi dan jagad raya dapat dieksplorasi untuk kepentingan manusia. Sehingga
manusia terus menerus mengalami kemajuan.
Namun di tengah-tengah kemajuan
hebat itu, tetap saja terselip manusia-manusia yang meleset dari rancangan
Allah. Dari awal manusia diciptakan menjadi homo laborans atau mahluk pekerja (Kej 2:15). Namun ada saja orang-orang
malas sehingga mengalami kesulitan hidup, memandang dunia sebagai tempat yang
sulit, jahat, dan berbahaya. Albert
Einstein berkata: "Dunia adalah
tempat yang berbahaya untuk hidup; bukan karena orang-orang jahat, tetapi
karena orang-orang yang tidak melakukan apa-apa.". Sesungguhnya bukan
dunia, namun kemalasan yang membuat manusia gagal menikmati berkat Tuhan
Amsal
21:25 : Si pemalas dibunuh
oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. Ketika manusia
memiliki ambisi berusaha mewujudkan
keinginannya, maka si pemalas pun tak luput memiliki begitu banyak cita-cita,
namun selalu kandas karena enggan melakukan sesuatu.
Saya percaya
Anda bukan bagian yang terbunuh keinginan karena tidak melakukan apa-apa.
Saatnya Anda berdoa untuk setiap keinginan Anda, kembali bangkit mewujudkan
setiap ambisi. Seseorang harus memiliki ambisi, tetapi tidak boleh menjadi
ambisius. Allah mengasihi setiap orang yang bekerja dengan baik sesuai
panggilannya, namun tidak berkenan kepada mereka yang pemalas. Tuhan Yesus
memberkati.
Pdm. Agus Sunaryo
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Galatia 6:19
Penghargaan!
Siapa orang yang tidak menyukai sebuah penghargaan. Tentu sebuah kebanggan
apabila kita mendapat penghargaan, karena itu berarti orang lain mengakui hasil
kerja kita. Ada yang bangga ketika anaknya atau dirinya diwisuda dengan
predikat cumlaude. Para atlet sangat bangga memamerkan medali yang berhasil
diraih dan menerima banyak bonus. Anak-anak kita juga bangga ketika memamerkan
plakat atau piala saat meraih ranking di sekolahnya.
Banyak orang
berpikir penghargaan adalah menerima sesuatu. Yang benar adalah, penghargaan
diberikan ketika sesorang memberikan sesuatu. Para atlet peraih medali diguyur
dengan bonus, tetapi sebenarnya telah memberikan waktu, energi dan kemampuan
saat berlatih dan bertanding. Bahkan latihan yang harus dijalani bisa
berbulan-bulan, padahal pertandingan mungkin hanya satu jam. Anak-anak
memamerkan piala ketika menerima rangking, padahal ia harus berjuang selama 6
bulan untuk belajar. Pada intinya, penghargaan bukan saat menerima, melainkan
sudah memberikan sesuatu.
Demikian
juga jika kita ingin menerima penghargaan dari Tuhan. Menurut kitab Galatia,
setiap orang berhak untuk menerima tuaian, tetapi ada yang harus ditabur, yakni
berbuat baik secara terus menerus. Kelemahan kebanyakan orang adalah kurang
sabar atau terburu-buru. Ketika itu terjadi, jangan heran hasilnya menjadi
kurang maksimal bahkan cebderung gagal.
Jika Anda
menginginkan sebuah penghargaan, itu berarti bukan menerima melainkan Anda
harus memberi sesuatu dengan cara yang baik dan benar. Allah mengharagai setiap
proses kehidupan. Ada banyak yang Tuhan siapkan untuk Anda, tetap fokus dengan
Firman Tuhan, jangan jemu-jemu berbuat baik. Tuhan Yesus memberkati kita semua
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak
Mazmur 37:5
Mempercayai Tuhan berarti kita
mempercayai ada Tuhan dalam hidup ini dan bahwa Dia-lah yang mencipta dan
mengatur alam semesta beserta kehidupan didalamnya. Kesadaran akan pemeliharaan
Tuhan tentu tidak dapat timbul begitu saja. Dalam Bahasa Inggris, kata percaya
kepada Tuhan tidak berhenti kepada believe yang meyakini karena melihat sebuah
fakta, tetapi sampai kepada trust yang membutuhkan kepercayaan secara penuh
sehingga berani menyerahkan diri secara total tanpa khawatir dan takut. Kunci
untuk kita sampai pada trust adalah pengenalan secara pribadi. Perlu pengenalan secara pribadi,
sebagaimana seorang wanita yang dewasa siap menyerahkan diri kepada seorang
pria jika mengenal dan percaya bahwa pria itu sanggup menjadi pendamping
hidupnya sampai kematian. Pengenalan akan Allah harus kita tumbuhkan terus
menerus dalam hidup. Semakin Anda mengena Allah, Anda akan semakin berjalan
bersama DIA.
Joyce Meyer berkata: "Ketika kamu menyadari bahwa Allah
mengasihimu dan bahwa Dia memiliki rencana untuk hidupmu, kamu dapat berjalan
dengan kepala tegak - benar-benar percaya diri dengan siapa yang
menciptakanmu." Kesadaran bahwa Allah memelihara membuat setiap orang
harusnya berdiri tegak menghadapi apapun yang sedang menimpanya. Anda harus
percaya bahwa segala yang terjadi dalam hidup Anda adalah bagian rencana Allah
agar Anda semakin dewasa. Berkat orang dewasa tentu berbeda dengan berkat bagi
anak-anak. Berkat anak-anak adalah menikmati rumah, berkat orang dewasa
memiliki rumah. Berkat anak-anak adalah menikmati mobil, berkat orang dewasa
adalah memiliki mobil dan berhak melakukan apapun atas yang dimilikinya. Namun
tanggungjawab anak-anak tetap berbeda dengan tanggungjawab orang dewasa.
Ada hal yang
harus Anda hadapi hari-hari ini, namun percayalah itu Tuhan ijinkan kaarena
Anda sudah dewasa yang harus bertanggungjawab. Namun percayalah bahwa Allah
tetap memlihara hidup Anda. Jangan meninggalkan kasih karunia yang sudah Anda
dapatkan dalam pemeliharaan TUHAN. Tuhan Yesus memberkati
“Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!”
Mazmur 128:1
Ketika manusia diberikan kehendak bebas, maka manusia
memiliki pilihan sesuai selera dan pemahamannya. Ini anugerah unik yang
diberikan kepada manusia, sehingga manusia bisa bebas melakukan sesuai
kehendaknya, bukan seperti robot yang perlu remot untuk melakukan sesuatu atau
mahluk hidup lain yang menjalani hidup sekedar siklus lahir – besar – mendapat
keturunan – mati. Sebagai sebuah prinsip dasar, takut akan Tuhan akhirnya
menjadi pilihan, bukan sebuah keharusan (Amsal 1:29). Pilihannya mau hidup
bersama Tuhan atau bersama dengan dunia (Yak. 4:4; I Yoh 2:15-17).
Dalam kehendak bebasnya, manusia memiliki motivasi ketika
mengambil keputusan takut akan Tuhan. Ada orang-orang yang memahami bahwa Tuhan
begitu mengasihi manusia, sehingga takut akan Tuhan dimaknai sebagai bentuk
kepasrahan hidup, mengasihi Tuhan, kekaguman akan Tuhan dengan karya-karya-Nya.
Sebuah sikap yang benar karena melihat Allah sebagai sumber kasih, melakukan
hukum-hukum Tuhan karena melihat hukum atau Firman sebagai bentuk perlindungan
dan anugerah Tuhan.
Tidak sedikit orang Kristen yang takut Tuhan, melakukan
hukum atau Firman karena takut nantinya tidak memiliki kehidupan kekal atau
karena Tuhan murka karena manusia mengabaikan hukum atau Firman-Nya. Sehingga
terkadang orang ingin masuk surga dipersulit dengan aturan-aturan dan bukan
karena mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Apakah ini salah? Tentu tidak
sepenuhnya, mengingat hukum diperlukan untuk mengendalikan sikap liar manusia.
Namun yang pasti, takut Tuhan sesungguhnya adalah prinsip
dasar hidup seseorang untuk memperoleh kehidupan yang maksimal di dunia yang terlihat
dan dunia yang akan datang. Berkat-berkat takut akan Tuhan sangat besar (Maz
34:8-11; Maz 25:12-13; Ams. 14:26-27; Maz 112:1-10; Maz 91; Maz 128; Yer. 5:24
dst).
Pilihan ada di tangan Anda sesuai anugerah kehendak
bebas. Jadi tentukan hari ini, apakah Anda memilih takut akan Tuhan atau
menjadi sahabat dunia yang sedang menuju kepada kebinasaan (I Yoh 2:17).
Kiranya hikmat Allah menuntun Anda dan keluarga menikmati hidup maksimal
bersama dengan Tuhan, bukan saja di dunia yang terlihat, melainkan sampai
kekekalan nanti. Tuhan Yesus memberkati.
Firman TUHAN kepada Kain: ”Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: ”Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”
Kejadian 4:9
Kain merasa
gusar karena korban persembahannya tidak diterima Allah, sementara korban
Habel, adiknya justru diterima TUHAN. Saya tidak tahu apa yang ada dipikiran
Kain sehingga tega menghabisi nyawa adiknya. Ketika perbuatan dosa dilakukan,
kecenderungan sesorang akan menutup dosa dengan dosa. Kain berusaha menutupi
perbuatannya dengan berbohong, bahkan kepada TUHAN, karena dia berpikir tidak
ada seorangpun yang tahu apa yang dia lakukan.
Dalam
imajinasi saya, Kain sangat marah, karena sebagai seorang kakak, anak pertama,
yang seharusnya mendapat penghargaan lebih dari siapapun justru mengalami
perlakuan sebaliknya. Tuhan menghargai korban Habel, tetapi tidak mengindahkan
korban Kain. Kain berpikir seharusnya dia mendapatkan perlakuan dan penghargaan
yang lebih baik. Dia merasa berhak mendapatkan itu, namun yang terjadi adalah
sebaliknya.
Kisah yang
nyaris serupa terjadi dalam kisah anak yang hilang (Luk 15:11-32). Si sulung
sangat marah karena dia merasa lebih berhak mendapatkan pesta dan penghargaan
dibanding adiknya. Ironisnya, si bungsu bukan saja posisi no 2, namun juga
menghabiskan warisan dengan foya-foya di tempat yang tidak pantas. Sementara
dia setia dengan bapanya, namun justru yang mendapatkan pesta adalah si bungsu.
Ketika kita
merasa lebih berhak, lalu hak kita terabaikan, tidak jarang emosi bisa meledak
tanpa pikir panjang. Yang pasti, emosi tidak pernah membawa kebaikan, yang ada
membawa akibat yang buruk. Mungkin Anda
menang dalam perkara yang Anda anggap mengabaikan hak Anda saat itu. Namun
berikutnya membuat situasi tidak nyaman.
Ada
kalalanya Anda menyerahkan hak Anda kepada orang lain. Tentu ini bukan perkara
mudah. Namun ujungnya akan membawa kebaikan, bukan saja untuk orang lain tapi
juga untuk Anda. Tuhan Yesus menhgajar kita untuk menjadi pengikut-Nya dengan
berani menyangkal diri dan memikul salib. Percayalah, ketika Anda melepaskan hak,
sesungguhnya hanya sedang menabung kebaikan yang siap untuk Anda tuai pada
saatnya. Bersama Tuhan Anda disanggupkan. Tuhan Yesus memberkati.