Friday 10 February 2023

MEMILIKI PRINSIP HIDUP : TAKUT AKAN TUHAN

“Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!”

Mazmur 128:1

           

            Ketika manusia diberikan kehendak bebas, maka manusia memiliki pilihan sesuai selera dan pemahamannya. Ini anugerah unik yang diberikan kepada manusia, sehingga manusia bisa bebas melakukan sesuai kehendaknya, bukan seperti robot yang perlu remot untuk melakukan sesuatu atau mahluk hidup lain yang menjalani hidup sekedar siklus lahir – besar – mendapat keturunan – mati. Sebagai sebuah prinsip dasar, takut akan Tuhan akhirnya menjadi pilihan, bukan sebuah keharusan (Amsal 1:29). Pilihannya mau hidup bersama Tuhan atau bersama dengan dunia (Yak. 4:4; I Yoh 2:15-17).

            Dalam kehendak bebasnya, manusia memiliki motivasi ketika mengambil keputusan takut akan Tuhan. Ada orang-orang yang memahami bahwa Tuhan begitu mengasihi manusia, sehingga takut akan Tuhan dimaknai sebagai bentuk kepasrahan hidup, mengasihi Tuhan, kekaguman akan Tuhan dengan karya-karya-Nya. Sebuah sikap yang benar karena melihat Allah sebagai sumber kasih, melakukan hukum-hukum Tuhan karena melihat hukum atau Firman sebagai bentuk perlindungan dan anugerah Tuhan.

            Tidak sedikit orang Kristen yang takut Tuhan, melakukan hukum atau Firman karena takut nantinya tidak memiliki kehidupan kekal atau karena Tuhan murka karena manusia mengabaikan hukum atau Firman-Nya. Sehingga terkadang orang ingin masuk surga dipersulit dengan aturan-aturan dan bukan karena mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Apakah ini salah? Tentu tidak sepenuhnya, mengingat hukum diperlukan untuk mengendalikan sikap liar manusia.

            Namun yang pasti, takut Tuhan sesungguhnya adalah prinsip dasar hidup seseorang untuk memperoleh kehidupan yang maksimal di dunia yang terlihat dan dunia yang akan datang. Berkat-berkat takut akan Tuhan sangat besar (Maz 34:8-11; Maz 25:12-13; Ams. 14:26-27; Maz 112:1-10; Maz 91; Maz 128; Yer. 5:24 dst).

            Pilihan ada di tangan Anda sesuai anugerah kehendak bebas. Jadi tentukan hari ini, apakah Anda memilih takut akan Tuhan atau menjadi sahabat dunia yang sedang menuju kepada kebinasaan (I Yoh 2:17). Kiranya hikmat Allah menuntun Anda dan keluarga menikmati hidup maksimal bersama dengan Tuhan, bukan saja di dunia yang terlihat, melainkan sampai kekekalan nanti. Tuhan Yesus memberkati.

 


No comments:

Post a Comment