Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.
Yesaya 43:19
Salah
satu lagu yang memberkati orang percaya adalah lagu ciptaan Don Moen: GOD WILL
MAKE A WAY (DIA BUKA JALAN). Don Moen
menulis lagu ini ketika menunggu pesawat yang hendak membawanya menghadiri
pemakaman keponakannya, Jeremy. Keponakannya itu meninggal ketika bersama dengan
keluarga dalam perjalanan Texas ke Colorado. Craigh dan Susan, saudara ipar Don
Moen, bersama keempat putranya sedang
berada di dalam mobil mereka ketika sebuah truk beroda delapan belas tiba-tiba
menghantam mobil yang mereka kendarai. Keempat anak itu terlempar dari van.
Tiga orang mengalami luka berat dan Jeremy, putra sulung mereka mengalami patah
leher yang mengekibatkan kematiannya.
Dalam
kepedihan mendalam, Don Moen menciptakan lagu ini yang terinspirasi dari Yesaya
43:19. Lagu ini sangat memberkati suami-istri yang kehilangan anknya tersebut.
Beberapa
bulan kemudian, Don Moen mendapat surat dari iparnya yang mengutip Yesaya 43:4:
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi
engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai
ganti nyawamu. Mereka
bercerita, setelah pemakaman Jeremy, teman-teman Jeremy mengetahui bahwa Jeremy
sudah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Mereka bertanya kepada orang tua
masing-masing, bagaimana mereka bisa yakin bahwa mereka diselamatkan jika
meninggal nanti. Kematian Jeremy membangkitkan kesadaran sahabat-sahabatnya
yang masih remaja bahwa mereka membutuhkan juruselamat.
Kematian Jeremy juga membuat Craigh
dan Susan semakin dalam melibatkan diri mereka dalam pelayanan gerejani. Susan
berkata: “bahwa pada hari kecelakaan itu, bahkan sebelum saya tahu bahwa anak
kami meninggal, saya tahu, saya punya dua pilihan. Marah kepada Tuhan dan
menjadi pahit, atau aku bisa menerima apapun yang terjadi.” Craigh dan Susan
mengambil keputusan kedua, menerima apapun rancangan Allah.
Selalu ada dua respon atas setiap
masalah yang terjadi atas hidup Anda. Marah kepada Tuhan dan hati menjadi
pahit, atau menerima apa yang sudah terjadi sebagai bentuk pengakuan Anda atas kedaulatan
Allah. Sangat bijak kalau kita menerima semua itu sebagai kedaulatan Allah yang
memang tidak selalu sesuai keinginan Anda. Apakah itu sulit bagi Anda? Tentu
ini bukan perkara mudah! Namun dalam kedaulatan-Nya, Allah juga memberi
kekuatan agar Anda bisa memahami dan menanggungnya.
Apapun yang terjadi dengan hidup
Anda, percayalah, Allah tidak pernah membiarkan Anda sendirian. Di tengah
masalah yang terjadi, percayalah, Badai pasti berlalu, Mujizat masih ada. Tuhan
Yesus memberkati kita semua.
No comments:
Post a Comment