Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Yakobus 3:2
Realita
hidup manusia seperti mata uang koin yang memiliki dua sisi. Ada gelap dan ada
terang, ada wanita dan ada pria, ada kebaikan dan kejahatan serta banyak dua
sisi yang selalu berdampingan namun berbeda.
Salah
satunya adalah lidah! Yakobus memberikan gambaran lidah sebagai api. Api besar
dan api kecil dua-duanya dibutuhkan, namun juga bisa merusak. Tergantung cara
kita mengendalikan. Demikian juga gambaran sebagai kendali atau kemudi. Jika
kita sanggup menguasai, maka akan mendatangkan kebaikan.
Perlu
dipahami bahwa lidah pun sesungguhnya hanyalah alat. Yang mengendalikan adalah
pikiran. Lidah hanya menunggu perintah dari pikiran, kata-kata seperti apa yang
harus dihasilkannya. Maka untuk mengendalikan lidah sesungguhnya pikiran
kitalah yang harus diperbaharui.
Dalam hidup
pernikahan, lidah atau perkataan memegang peranan penting. Lidah digambarkan
bisa menjinakkan binatang buas. Kalau saya aplikasikan, Anda mungkin saja
menjadi orang hebat di luar sana. Anda hebat di pekerjaan atau komunitas. Mudah
mempengaruhi orang dan dengan perkataan bisa menyelesaikan masalah yang sulit
sekalipun. Secara tidak sadar ini membangun kepercayaan orang-orang disekitar
Anda.
Namun kita
mendapati, betapa sulit menjaga lisan justru dengan pasangan. Kebanyak orang
meminta untuk dimaklumi jika sulit menjaga lisan dengan pasangan. Kalau
ditelisik, memang sepertinya bisa dipahami. Seperti tidak mungkin marah-marah
untuk menjaga hubungan yang ujungnya bisa merusak karir yang berdampak ekonomi
keluarga atau alasan lain. Pada akhirnya, pasanganlah yang dijadikan
pelampiasan.
Saya pastikan
bahwa pandangan seperti ini salah besar. Karena justru kebahagiaan terletak
ketika hubungan Anda dengan pasangan bisa harmonis dan mesra. Dalam
peringatannya, Yokobus mengingatkan betapa sulitnya mengendalikan lisan.
Saya
berharap, Anda sukses di luar sana, tetapi tetap menjaga lisan dengan pasangan
dengan cara mengendalikan lidah. Itu butuh disiplin yang tinggi, membutuhkan
kebiasaan yang terus menerus. Selamat menikmati keharmonisan keluarga Anda
dengan menjaga lidah. Tuhan Yesus memberkati
No comments:
Post a Comment