Friday 10 February 2023

KETIKA MERASA BERHAK

Firman TUHAN kepada Kain: ”Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: ”Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”

Kejadian 4:9

            Kain merasa gusar karena korban persembahannya tidak diterima Allah, sementara korban Habel, adiknya justru diterima TUHAN. Saya tidak tahu apa yang ada dipikiran Kain sehingga tega menghabisi nyawa adiknya. Ketika perbuatan dosa dilakukan, kecenderungan sesorang akan menutup dosa dengan dosa. Kain berusaha menutupi perbuatannya dengan berbohong, bahkan kepada TUHAN, karena dia berpikir tidak ada seorangpun yang tahu apa yang dia lakukan.

            Dalam imajinasi saya, Kain sangat marah, karena sebagai seorang kakak, anak pertama, yang seharusnya mendapat penghargaan lebih dari siapapun justru mengalami perlakuan sebaliknya. Tuhan menghargai korban Habel, tetapi tidak mengindahkan korban Kain. Kain berpikir seharusnya dia mendapatkan perlakuan dan penghargaan yang lebih baik. Dia merasa berhak mendapatkan itu, namun yang terjadi adalah sebaliknya.

            Kisah yang nyaris serupa terjadi dalam kisah anak yang hilang (Luk 15:11-32). Si sulung sangat marah karena dia merasa lebih berhak mendapatkan pesta dan penghargaan dibanding adiknya. Ironisnya, si bungsu bukan saja posisi no 2, namun juga menghabiskan warisan dengan foya-foya di tempat yang tidak pantas. Sementara dia setia dengan bapanya, namun justru yang mendapatkan pesta adalah si bungsu.

            Ketika kita merasa lebih berhak, lalu hak kita terabaikan, tidak jarang emosi bisa meledak tanpa pikir panjang. Yang pasti, emosi tidak pernah membawa kebaikan, yang ada membawa akibat yang  buruk. Mungkin Anda menang dalam perkara yang Anda anggap mengabaikan hak Anda saat itu. Namun berikutnya membuat situasi tidak nyaman.

            Ada kalalanya Anda menyerahkan hak Anda kepada orang lain. Tentu ini bukan perkara mudah. Namun ujungnya akan membawa kebaikan, bukan saja untuk orang lain tapi juga untuk Anda. Tuhan Yesus menhgajar kita untuk menjadi pengikut-Nya dengan berani menyangkal diri dan memikul salib. Percayalah, ketika Anda melepaskan hak, sesungguhnya hanya sedang menabung kebaikan yang siap untuk Anda tuai pada saatnya. Bersama Tuhan Anda disanggupkan. Tuhan Yesus memberkati.

 


No comments:

Post a Comment