TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi
ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan
perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia
Ayat di atas
merupakan salah satu janji yang Tuhan berikan kepada orang Israel, yang saya
yakini juga menjadi janji Tuhan bagi setiap orang yang percaya. Saya
mengingatkan beberapa runtutan agar kita bisa MERAIH JANJI TUHAN. Pertama,
pastikan Anda percaya bahwa itu adalah janji Tuhan, dan janji Tuhan pasti
digenapi atas hidup Anda. Kedua, jangan sampai pikiran Anda lebih banyak
belajar kepada dunia, sehingga memiliki persepsi seperti dunia, yakni meragukan
bahkan tidak meyakini janji Tuhan itu. Ketiga, agar persepsi Anda tentang janji
Tuhan itu tepat, maka pikiran harus selalu diisi dengan Firman karena iman
timbul dari pendengaran akan Firman Kristus.
Ayat di atas
memberi tahu kita, selain kita harus mendengar firman, maka hal selanjutnya
yang sangat penting adalah melakukan setiap Firman dengan setia. Banyak orang
yang hobi duduk di gereja mendengar Firman Tuhan, menghadiri seminar-seminar
rohani, atau mendengar khotbah di youtube berlama-lama dan berpikir sudah
melakukan Firman. Padahal mereka baru mendengar Firman. Apakah ini tidak
penting, edisi lalu kita sudah membahas betapa pentingnya kita mendengar
Firman, bahkan hanya mendengarkan saja sudah diberkati Tuhan (Lukas 11:28, Ul
28, Wah. 1:3). Namun tindakan selanjutnya harus melakukan Firman Tuhan. Tanpa
melakukan Firman kita tidak akan pernah menerima janji Tuhan.
Galatia 6:9
memberi tahu kita; Janganlah kita
jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai,
jika kita tidak menjadi lemah. Nasehat Paulus ini berlaku bagi pelaku
Firman. Ketika Anda mencintai Firman, maka Firman Allah akan memberikan sesuatu
yang besar pada saatnya. Jangan kendor melakukan Firman, karena salah satu
kelemahan manusia adalah stamina sering kendor. Kita pasti akan menerima
berkat-berkat besar saat setia melakukan Firman. Masalahnya berkat yang besar
itu tidak setiap saat kita terima, selalu ada Kairos (waktu) Nya Tuhan. Saat
menunggu Kairos-Nya Tuhan, kita kadang tidak sabar. Salah satu kelemahan
manusia adalah menurunnya stamina, itu bukan saja secara fisik, namun juga
dalam perkara rohani. Sebab itulah Paulus mengibaratkan kita sebagai seorang
petani atau seorang atlet (II Timotius 2). Keduanya membutuhkan kerja keras,
ketekunan, dan pelatihan sampai panen atau menjadi juara.
Lakukanlah
Firman dengan setia. Memang dengan mendengarkan saja kita sudah diberkati,
melakukan Firman kita terima double porsi, dengan setia melakukan Firman kita
akan meraih janji-janji Tuhan. Saya percaya Anda adalah orang yang dipilih
untuk menerima janji Tuhan. Raihlah janji Tuhan dengan setia melakukan Firman
Tuhan. Tuhan Yesus memberkati