Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam
gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya
di sebelah timur Mamre |
Kejadian 25:9
Apa
yang ada dipikiran Anda ketika diusir oleh seseorang? Apalagi orang itu adalah
orang tua Anda sendiri. Tentu saja ini sangat menyakitkan! Ini yang dialami
Ismael. Ketika Ishak sudah disapih (sekitar 2-3 thn), maka Ismael diusir dari
rumah Abraham atas keinginan Sara, meski itu merupakan kehendak TUHAN (Kej. 21:9-21).
Ini mungkin menjadi efek serius dalam pernikahan poligami. Tidak heran jika
Allah menetapkan pernikahan monogamy, karena efek pernikahan poligami tentu
sangat besar. Mungkin tidak dirasakan oleh orang tua, tapi sangat mungkin
menimpa keturunan mereka. Alkitab memberi banyak contoh perselisihan besar
diantara anak-anak ayah beda ibu.
Ini juga yang dialami oleh
Ismael, seorang remaja yang sedang bersukacita hidup dalam keluarga yang
berkecukupan, apalagi sekarang memiliki adik setelah 14 tahun hidup sebagai
anak tunggal, meski adiknya bukan lahir dari rahim ibu kandungnya. Ismael tidak
pernah berharap lahir dari rahim Hagar, Ismael juga mungkin tidak pernah
tahu-menahu masalah yang terjadi dengan ke dua ibunya. Tapi Ismael harus
menanggung akibat yang tidak mudah.
Sangat
wajar jika seorang remaja (usia Ismael sekitar 16-17 thn) yang mengalami
tragedi seperti ini mengalami kepahitan. Namun dalam imajinasi saya, ketika
Ismael diusir tentu tidak serta-merta. Ismael diajak duduk bersama Abraham,
diberikan pengertian bahwa ini adalah kehendak Tuhan. Selama 17 tahun dididik
dalam iman dan pengenalan takut akan Tuhan, memudahkan Ismael menerima
keputusan TUHAN.
Ini
dibuktikan dari ayat yang kita baca di atas. Jika Ismael marah dan benci kepada
Abraham, tentu kematian Abraham sesuatu yang diharapkan untuk melampiaskan
sakit hatinya, bahkan mungkin tidak mau datang dengan banyak alasan. Namun
kisah di atas berbicara sebaliknya. Ismael menemani Ishak menguburkan Abraham
ayah mereka. Ismael tidak dendam kepada Ishak karena tahu posisinya sebagai
anak gundik. Karena pengampunan yang dimiliki Ismael, maka Ismael diberkati
menjadi bangsa yang besar sampai hari ini.
Berkat
besar diterima Ismael ketika melepaskan pengampunan. Saya percaya bahwa setiap
kita pernah dikecewakan oleh orang lain, sahabat bahkan keluarga sendiri.
Ketika Anda melepaskan pengampunan, maka berkat besar sedang menanti Anda.
Jangan simpan kekecewaan, itu hanya menimbulkan kepahitan dan kerugian sendiri,
apalagi kepahitan dengan orang tua. Sebab, salah satu kunci berkat adalah:
Hormatilah orang tuamu (Kel 20:12; Mat. 19:18-19). Sesuatu yang sulit kita lakukan, tetapi Anda
bisa lakukan, sebab Anda cakap menanggung segala perkara dalam Yesus yang
memberi kekuatan ( Fil. 4:13). Tuhan Yesus memberkati
No comments:
Post a Comment